Kamis, 05 Maret 2009

ARTI SEBUAH NILAI

Dear all,

Sebelumnya dengan segala kebodohan yang saya punya, mungkin saya terlalu awam untuk menulis hal ini bahkan belum pantas untuk bicara, tapi ini adalah buntut dari kekecewaan saya atas apa yang telah saya lakukan demi sebuah nilai. Mohon maaf bagi pakar-pakar yang jauh lebih sesepuh, anak muda ini baru belajar menulis. Flashback 10 tahun silam, ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar, setiap ulangan,buku saya selalu diberi angka oleh ibu/bapak guru. Sebagaimana bocah pada saat itu, mereka akan girang jika yang tertulis adalah nilai besar, dan sebaliknya akan tertunduk lesu ketika ternyata ibu gurunya bukan menulis angka, tapi malah menggambar telur lengkap dengan mata, mulut dan telinga. Nilai, setiap hari kerja kita dinilai, apakah baik atau tidak, jika benar semua berarti 100, tapi kalau salah semua berarti 0. Seratus identik dengan sempurna, dan nol identik dengan kegagalan. Begitu seterusnya hingga saya mengenyam bangku kuliah. Bahkan ketika kuliah lebih aneh lagi, tiba-tiba muncul begitu saja nilai 80,78,69,…tanpa kita tahu bagaimana ini dapat dihasilkan? Orang dapat belajar dari kesalahan, tapi apabila yang dimunculkan hanya angka-angka, tanpa ada bukti pengkoreksian, apakah itu waras? Apa ini masih dapat disebut pembelajaran? Justru menurut saya ini adalah kriminal dalam dunia pendidikan atau tepatnya pembodohan. Suatu hal ditentukan oleh prosesnya, apabila tidak ada proses apa bisa tercipta hasil? Dengan tidak mengesampingkan kesibukan dari pengajar-pengajar kita, apa salahnya kalau kita melampirkan hasil koreksinya? Klo itu memang sudah di koreksi, kenapa mesti disimpan? Bagikan saja, kan hasilnya bisa lebih fair. Kan si anak didik bisa tahu dimana letak kesalahan yang dia buat , dan ujung-ujung dia akan dapat menghindari kesalahan tersebut dikemudian hari. Kembali ke masalah pentingnya proses, apakah baik buruk nilai hanya ditentukan pada hasil test hari itu? Apa tidak melihat dari apa-apa saja proses yang telah dilalaui hingga akhirnya dia mencapai akhir dari pembelajaran. Seandainya saya buatkan sebuah cerita, ada seorang anak didik jurusan komputer, dia menguasai software ini, bahkan saya berani adu dia dengan gurunya, saya yakin dia dapat mengimbangi kemampuan gurunya. Tapi yang terjadi adalah nilainya saat ujian akhir sangat mengecewakan, nilainya disamakan dengan anak-anak yang sudah jelas kemampuannya masih di kurang dari si murid. Betapa kecewa si murid, apalagi dia dikalahkan oleh anak yang justru ia ajari. Ini adalah perbandingan antar anak didik, bukan antara anak didik dan guru. Yang paling membuat kecewa si murid adalah dari mana nilai JELEKnya bisa muncul? Apakah dia melakukan kesalahan? Tidak ada yang tau kecuali si guru. Apa ini fair? Apa ini mendidik? Justru murid dibuat bingung,kecewa,kesal,dan marah. Si murid yakin, nilainya tak seburuk ini, apabila di suru mengulang sendiri, dengan yakin dia menjawab bisa melakukannya dengan sempurna! Sebuah kekecewaan muncul dari sebuah nilai yang muncul dengan anehnya oleh guru yang tidak bertanggung jawab dan tidak mendidik. Ini adalah sebuah pelecehan ilmu pengetahuan. Banyak contoh lain yang terjadi di lingkungan pendidikan, bahkan ada yang menyatakan nilai itu ditentukan mood guru. Haaahhh, untuk itu saya punya pendapat tersendiri, nilai itu tidak mutlak, bukan bertanda bahwa dia lebih buruk darinya bukan juga berarti dia lebih baik darinya. Nilai adalah sebuah simbol abstrak dan dapat menjadi pemacu apabila di gunakan secara benar. Sebenarnya kita dinilai dari apa yang telah kita lakukan, apakah yang kita lakukan bermanfaat bagi orang banyak, kalau hanya bermanfaat untuk diri sendiri apa gunanya? Tidak ada. Kita dinilai dari proses yang telah kita lalui, tiap prosesnya adalah pembelajaran. Dan pembelajaran tidak berakhir pada NILAI tertulis, pembelajaran akan terus berlangsung hingga kita dapat menemukan kebenaran yang mutlak yaitu Tuhan. Mohon maaf apabila ada pihak yang tidak berkenan, semoga tulisan yang carut marut ini, walaupun tidak dibaca tapi dapat dipahami. Semoga apa yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Maju terus pendidikan Indonesia!

Tidak ada komentar: